Lagi mikirin mau liburan singkat ke mana dari Dubai? Nggak usah jauh-jauh, Arab Saudi bisa jadi pilihan menarik, lho! Cuma kurang dari dua jam penerbangan aja. Kerajaan ini menawarkan perpaduan luar biasa antara warisan kuno dan pembangunan modern yang bikin takjub, terutama di kota-kota utamanya: Riyadh, Jeddah, dan Dammam. Berkat Visi Saudi 2030, negara ini berkembang pesat dan semakin terbuka, jadi sekarang lebih gampang buat kamu menjelajahi kekayaan budaya dan masa depannya yang dinamis. Panduan ini bakal ngebahas tempat-tempat wajib kunjung, wawasan budaya, makanan enak, dan tips praktis buat perjalananmu ke tiga kota Saudi yang beragam ini. Kenapa Pilih Arab Saudi untuk Liburan Singkat?
Jujur aja, waktu penerbangan yang singkat dari Dubai bikin negara ini gampang banget dijangkau buat liburan akhir pekan atau beberapa hari. Tapi lebih dari sekadar kemudahan, Arab Saudi menawarkan perpaduan unik antara sejarah yang mendalam, modernisasi pesat berkat Visi 2030, dan pengalaman budaya khas yang nggak bakal kamu temuin di tempat lain. Ini kesempatan buat menyaksikan langsung sebuah negara yang lagi bertransformasi di depan mata kamu. Riyadh: Ibu Kota yang Dinamis
Riyadh, ibu kota negara, dengan sempurna menangkap perpaduan tradisi dan modernitas ambisius yang melanda Arab Saudi. Di jantung sejarahnya terdapat Diriyah, tempat kelahiran negara Saudi pertama dan situs Warisan Dunia UNESCO. Distrik At-Turaif, dengan arsitektur bata lumpur Najdi yang menakjubkan, lagi direstorasi besar-besaran sebagai bagian dari proyek Diriyah Gate, mengubahnya jadi destinasi budaya global. Menjelajahi istana dan masjid yang telah dipugar di sana bakal ngasih kamu koneksi kuat dengan asal-usul Kerajaan. Selain Diriyah, Riyadh juga punya banyak landmark modern yang mengesankan berdampingan dengan situs-situs bersejarah penting. Kingdom Centre, dengan lengkungan parabola ikonik dan Sky Bridge-nya, menawarkan pemandangan panorama yang menakjubkan dari lantai 99. Jangan lewatkan Benteng Masmak, situs penting dalam pendirian Arab Saudi modern, yang sekarang jadi museum yang merinci perebutan kembali Riyadh oleh Raja Abdulaziz Al Saud pada tahun 1902. Buat mendalami sejarah Arab, Museum Nasional yang canggih menyajikan perjalanan komprehensif dari zaman prasejarah hingga saat ini. Jeddah: Pelabuhan Bersejarah & Pesona Laut Merah
Jeddah, kota gerbang bersejarah di Laut Merah, memancarkan pesona yang berbeda. Jiwanya ada di Al-Balad, kota tua yang juga merupakan situs Warisan Dunia UNESCO yang berasal dari abad ke-7. Area ini dulunya jadi pintu masuk utama bagi para peziarah yang menuju Makkah selama berabad-abad. Kamu bakal terpikat sama rumah-rumah menara unik yang dibangun dari batu karang, dengan balkon kayu berukir rumit yang disebut rawasheen. Upaya restorasi besar-besaran lagi dilakukan buat melestarikan warisan arsitektur ini. Biarkan dirimu tersesat di gang-gang berliku, jelajahi souq (pasar) yang ramai menjual segala sesuatu mulai dari rempah-rempah hingga kerajinan tangan, dan kunjungi landmark seperti Naseef House yang bersejarah. Jeddah dengan indah memadukan sejarahnya dengan atraksi pesisir modern. Jeddah Corniche membentang bermil-mil di sepanjang Laut Merah, cocok buat jalan-jalan, bersepeda, atau sekadar menikmati angin laut dan seni publik. Jangan lewatkan Air Mancur Raja Fahd, yang tertinggi di dunia, menyemprotkan air tinggi ke udara – pemandangannya sangat menakjubkan di malam hari. Pemandangan indah lainnya adalah Masjid Al-Rahmah, yang tampak mengapung di atas air saat air pasang. Buat kamu pencinta seni dan sejarah, Museum Kota Al Tayebat menyimpan koleksi pribadi seni dan artefak Islam yang luar biasa. Dammam & Provinsi Timur: Pusat Pesisir & Budaya
Dammam berfungsi sebagai pusat administrasi Provinsi Timur yang kaya minyak, menawarkan gerbang ke Teluk Arab. Seperti Jeddah, Dammam juga punya Corniche yang indah, area tepi laut yang sempurna buat bersantai dan rekreasi, dengan taman seperti Taman Raja Abdullah dan pemandangan laut yang menakjubkan. Pulau Al Marjan di dekatnya, sebuah pulau buatan yang dihubungkan oleh jembatan, adalah tempat populer buat keluarga, menawarkan taman dan pantai. Jangan lupa mampir ke kota tetangga Al Khobar, dengan Corniche-nya yang indah dan Menara Air Khobar yang jadi landmark dengan pemandangan panoramanya. Mercusuar budaya sejati di wilayah ini adalah King Abdulaziz Center for World Culture (Ithra) di Dhahran yang letaknya nggak jauh. Keajaiban arsitektur yang didanai oleh Saudi Aramco ini adalah pusat utama seni dan budaya, yang menaungi museum, perpustakaan, teater, dan ruang pameran yang menampilkan warisan Saudi dan kreativitas global. Tempat ini wajib dikunjungi buat siapa pun yang tertarik dengan denyut budaya Provinsi Timur. Memahami Budaya Saudi: Etika Penting buat Pengunjung
Mengunjungi Arab Saudi berarti berinteraksi dengan budaya yang berakar kuat pada tradisi Islam dan keramahan Badui, meskipun negara ini sedang modernisasi dengan cepat. Menghargai adat istiadat setempat adalah kunci buat mendapatkan pengalaman yang positif. Memahami aspek-aspek seperti cara berpakaian yang sopan, ritme waktu salat, dan interaksi sosial bakal sangat membantu. Keramahan Saudi, yang dikenal sebagai hafawa, sangat melegenda, jadi bersiaplah buat sambutan hangat. Yuk, kita bahas soal aturan berpakaian. Kesopanan itu penting, tapi sekarang aturannya sudah lebih longgar. Buat perempuan, abaya (jubah) dan hijab (kerudung) udah nggak diwajibkan secara hukum buat warga asing. Tapi, berpakaian sopan – menutupi bahu dan lutut dengan pakaian longgar – tetap dianjurkan oleh Piagam Kesusilaan Umum dan umumnya diharapkan. Bawa syal itu praktis kalau mau mengunjungi masjid atau daerah yang lebih konservatif. Laki-laki juga diharapkan berpakaian sopan, biasanya artinya pakai celana panjang dan kemeja berlengan di tempat umum. Kehidupan sehari-hari diwarnai oleh lima waktu salat (Salat). Kamu mungkin bakal nemuin toko-toko dan beberapa tempat usaha tutup sementara sekitar 20-30 menit selama waktu salat, meskipun ini udah nggak seketat dulu di mal-mal kota besar. Sebaiknya kamu tahu jadwal salat (cek aplikasi aja!) dan rencanakan kegiatanmu sesuai jadwal itu. Ingat ya, akhir pekan itu hari Jumat dan Sabtu. Saat menyapa orang, "As-Salamu Alaikum" itu ucapan standar. Berjabat tangan antar laki-laki itu biasa; laki-laki asing sebaiknya menunggu perempuan mengulurkan tangannya lebih dulu. Selalu minta izin sebelum memotret orang, terutama perempuan. Menunjukkan kemesraan di depan umum itu nggak sopan, dan perhatikan juga norma interaksi gender tradisional, meskipun ruang publik campuran semakin umum. Mencicipi Kelezatan Kuliner Arab Saudi
Siap-siap dimanjakan! Masakan Saudi mencerminkan tradisi Badui dan pengaruh dari seluruh Timur Tengah, seringkali dinikmati bersama-sama. Mencoba hidangan tradisional itu wajib. Kamu harus banget nyobain Kabsa, hidangan nasional berupa nasi berbumbu dan daging. Mandi, dengan dagingnya yang empuk dan dimasak dengan cara tandoor disajikan di atas nasi, juga jadi hidangan andalan lainnya. Jangan lewatkan Jareesh (bubur gandum gurih), Saleeg (nasi lembut khas daerah Hejaz), atau Mutabbaq (pastri isi goreng yang lezat, sering ditemui sebagai jajanan kaki lima). Dan tentunya, merasakan keramahan Saudi berarti menikmati kurma dan Qahwa (kopi Arab), yang seringkali diberi rasa kapulaga. Selain hidangan tradisional, kota-kota di Saudi juga punya kancah kuliner modern yang berkembang pesat, didorong oleh Visi 2030 dan selera akan tren global. Kamu bakal nemuin semuanya, mulai dari restoran internasional kelas atas dan konsep fusion inovatif hingga kedai kopi spesial yang trendi dan food truck populer. Restoran mewah banyak terdapat di distrik kelas atas dan hotel bintang lima. Bahkan jaringan makanan cepat saji lokal seperti Al Baik, yang terkenal dengan ayam gorengnya, juga bagian dari pengalaman kuliner di sini. Kamu bisa menemukan tempat makan tradisional seringnya di area kota tua, sementara tempat-tempat modern banyak berkumpul di kawasan pengembangan baru dan mal. Tips Praktis buat Perjalananmu ke Saudi
Perjalanan antara Riyadh, Jeddah, dan Dammam paling gampang naik pesawat domestik, dengan beberapa maskapai seperti Saudia, Flynas, dan Flyadeal yang menawarkan banyak pilihan penerbangan. Kereta cepat menghubungkan Jeddah dengan Makkah dan Madinah (utamanya buat peziarah tapi bisa juga dipakai orang lain), dan ada jalur terpisah yang menghubungkan Riyadh dan Dammam. Di dalam kota, aplikasi ride-sharing seperti Uber dan Careem adalah pilihan terbaikmu – praktis dan banyak tersedia. Taksi juga bisa jadi pilihan (sepakati harga di awal atau pakai argo), dan Riyadh punya sistem Metro yang lagi berkembang. Bus umum (SAPTCO) beroperasi di dalam kota dan antar kota, menawarkan pilihan yang ramah di kantong. Sewa mobil juga bisa kalau kamu punya SIM internasional dan nyaman dengan gaya mengemudi lokal. Pilihan akomodasi banyak banget, mulai dari hotel super mewah (seperti Four Seasons, Ritz-Carlton) sampai jaringan hotel kelas menengah yang nyaman dan apartemen berlayanan, semuanya gampang dipesan online. Catatan penting buat pelancong non-Muslim: masuk ke kota Makkah itu dilarang keras. Meskipun kamu umumnya bisa masuk ke kota Madinah, akses ke area pusat Masjid Nabawi dibatasi hanya untuk Muslim. Visa turismu beda ya sama visa haji/umrah. Selalu patuhi peraturan ini dan perhatikan rambu-rambu yang menunjukkan area terlarang.