Dubai bersinar sebagai persimpangan global, pusat dinamis tempat berbagai acara besar, bisnis yang ramai, dan pariwisata kelas dunia bertemu. Inti dari reputasi ini adalah pusat konvensi dan tempat publiknya yang megah, keajaiban arsitektur yang menjadi tuan rumah bagi dunia. Bayangkan keduanya sebagai pilar kembar yang menopang lanskap acara di Dubai: Dubai World Trade Centre (DWTC) yang bersejarah, seorang pelopor sejati, dan Expo City Dubai yang futuristik, warisan luar biasa dari Expo 2020. Yuk, kita jelajahi sejarah kaya DWTC, temukan struktur inovatif yang ditinggalkan Expo 2020 seperti Al Wasl Plaza dan paviliun tematiknya, singgung desain cerdas dan keberlanjutannya, serta lihat dampak besar yang dimiliki tempat-tempat ini bagi kota. Sang Pelopor: Sejarah Dubai World Trade Centre (DWTC)
Kisah Dubai World Trade Centre (DWTC) sangat erat kaitannya dengan kebangkitan pesat Dubai ke panggung global. Semuanya dimulai dengan visi jauh ke depan dari mendiang Sheikh Rashid bin Saeed Al Maktoum. Bagian tengah kompleks yang ikonis, Sheikh Rashid Tower, secara resmi dibuka oleh Ratu Elizabeth II pada 26 Februari 1979. Awalnya dikenal sebagai Dubai International Trade Centre Tower, struktur 39 lantai ini dirancang oleh firma Inggris John R. Harris & Partners (JRHP). Menjulang setinggi 149 meter (489 kaki), ini bukan sekadar bangunan biasa; ini adalah yang tertinggi di Dubai dan seluruh dunia Arab pada saat itu, gelar yang dengan bangga dipegangnya selama hampir dua dekade. Pembangunan dimulai pada tahun 1974, menandai momen penting dalam perjalanan perkotaan Dubai. Ditempatkan secara strategis di distrik pusat bisnis kota, menara ini dirancang untuk menjadi mercusuar bagi perdagangan regional dan internasional, sebuah deklarasi berani akan ambisi modern Dubai. Jujur saja, beberapa orang awalnya mengira bangunan ini dibangun "terlalu jauh dari kota," tetapi dengan cepat menepis skeptisisme, menjadi simbol kemajuan dan menarik investor global. Kemudian dinamai ulang Sheikh Rashid Tower untuk menghormati pendirinya yang visioner, gambarnya bahkan menghiasi uang kertas AED 100 UEA, menyoroti signifikansi nasionalnya. Desainnya melampaui zamannya, menampilkan inovasi seperti fasad ganda untuk membantu mengurangi konsumsi energi. Selama bertahun-tahun, DWTC tidak hanya diam; ia berkembang secara dramatis untuk mengimbangi kancah acara internasional yang sedang booming. Ekspansi utama termasuk penambahan ruang pameran semi-permanen pada tahun 1983, pembukaan Halls 1, 2, dan 3 antara tahun 1987-88, dan penambahan Halls 4-8 pada tahun 1996, yang secara signifikan meningkatkan kapasitas. Ekspansi besar pada tahun 2003 menghadirkan Convention Tower dan hotel, yang krusial untuk menjadi tuan rumah acara besar seperti Pertemuan IMF/Bank Dunia. Sheikh Saeed Halls menyusul pada tahun 2009, dan Za'abeel Halls pada tahun 2016, bersama dengan DWTCA Free Zone (2015) dan pengembangan One Central (Fase 1, 2016). Saat ini, DWTC adalah kompleks acara terbesar yang dibangun khusus di kawasan ini, sebuah pusat yang luas yang menampilkan menara asli, berbagai hall, arena, hotel, dan lainnya, yang masih memainkan peran vital dalam industri MICE Dubai. Ini benar-benar menandai dimulainya era gedung pencakar langit di Dubai. Masa Depan Ada di Sini: Warisan Expo 2020 - Expo City Dubai
Melangkahlah ke masa depan, dan kamu akan tiba di Expo City Dubai. Ini bukan sekadar tempat; ini adalah transformasi luar biasa dari lokasi Expo 2020, yang dibayangkan kembali sebagai "kota masa depan" yang berkelanjutan dan berpusat pada manusia. Apa yang benar-benar mengesankan? Sekitar 80% infrastruktur yang dibangun untuk Expo telah dipertahankan dan dialihfungsikan secara cerdas, membentuk fondasi utama distrik perkotaan baru ini. Strategi penggunaan kembali yang cerdas ini selaras sempurna dengan tujuan ambisius Dubai, seperti Dubai 2040 Urban Master Plan dan inisiatif Net Zero 2050 UEA, yang menunjukkan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan. Expo City bertujuan menjadi contoh nyata urbanisme hijau, memadukan teknologi pintar, ruang hijau yang subur, rumah, bisnis, dan tempat budaya. Keajaiban Arsitektur Expo City Dubai
Expo City Dubai tidak hanya berkelanjutan; ia juga menjadi rumah bagi beberapa arsitektur yang benar-benar menakjubkan yang diwarisi dari Expo 2020.
Al Wasl Plaza: Jantung Koneksi
Di jantung Expo 2020, dan kini Expo City, terdapat Al Wasl Plaza, yang dirancang oleh firma arsitektur ternama Adrian Smith + Gordon Gill Architecture (AS+GG). Nama "Al Wasl" berarti "koneksi" dalam bahasa Arab, yang secara sempurna menggemakan tema Expo dan sejarah Dubai sebagai jembatan antar budaya. Fitur utamanya adalah teralis berkubah yang menakjubkan, sebuah struktur masif selebar 130 meter dan tinggi 67,5 meter. Percaya atau tidak, pola rumitnya terinspirasi oleh cincin Zaman Perunggu berusia 4.000 tahun yang ditemukan secara lokal, menghubungkan kota masa depan dengan masa lalunya yang kuno. Pada siang hari, teralis ini berfungsi sebagai peneduh matahari raksasa untuk taman di bawahnya; pada malam hari, ia berubah menjadi permukaan proyeksi 360 derajat terbesar di dunia, menciptakan tontonan visual yang imersif. Ia tetap menjadi jiwa ikonis Expo City, ruang unik untuk berkumpul dan merasakan keajaiban. Terra – Paviliun Keberlanjutan
Dirancang oleh Grimshaw Architects, Terra lebih dari sekadar bangunan; ini adalah pernyataan tentang kehidupan berkelanjutan, yang bertujuan untuk penggunaan energi dan air nol-bersih (net-zero). Terinspirasi oleh proses alami seperti fotosintesis, desainnya menampilkan kanopi besar selebar 135 meter yang dilapisi panel surya, di samping "Energy Trees" khas yang juga menangkap tenaga surya. Sebagian besar ruang pameran dibangun dengan cerdas di bawah tanah agar tetap sejuk secara alami, sementara dinding gabion menyediakan massa termal. Terra bahkan memanen air dari udara dan hujan. Setelah meraih sertifikasi LEED Platinum, kini Terra berfungsi sebagai pusat sains anak-anak, melanjutkan misinya untuk mengedukasi tentang planet kita. Alif – Paviliun Mobilitas
Menjelajahi pergerakan orang, barang, dan ide adalah Alif – Paviliun Mobilitas, yang dirancang oleh Foster + Partners. Namanya, "Alif," huruf pertama dalam alfabet Arab, menandakan kemajuan. Bentuk trefoil unik paviliun ini dilapisi sirip baja tahan karat reflektif yang berkilau seperti sayap pesawat dan membantu menaungi interiornya. Di dalamnya, kamu akan menemukan lift penumpang terbesar di dunia dan lintasan sepanjang 330 meter yang mendemonstrasikan perangkat mobilitas. Dirancang dengan standar LEED Gold dengan mempertimbangkan fleksibilitas, Alif melanjutkan perjalanannya pasca-Expo sebagai atraksi pengunjung yang menarik yang menjelajahi masa depan pergerakan. Di dekatnya, Mission Possible – Opportunity Pavilion, yang dirancang oleh AGi Architects dengan 'karpet' terakota dan fasad tembus pandangnya, juga tetap ada, dan akan dialihfungsikan untuk melanjutkan tema pemberdayaannya. Membangun Masa Depan Berkelanjutan: Penggunaan Kembali dan Visi
Keberlanjutan bukan hanya tema di Expo 2020; ini adalah landasan dari Expo City Dubai. Rencananya selalu untuk menciptakan warisan abadi, model kehidupan perkotaan yang berkelanjutan. Keberlanjutan dalam Praktik
Strategi intinya? Menggunakan kembali sekitar 80% struktur Expo. Ini secara drastis mengurangi jejak karbon dan limbah yang terkait dengan konstruksi baru. Bahkan selama fase pembangunan, material digunakan kembali, opsi rendah karbon dipilih, dan metode modular diterapkan. Expo City kini menargetkan emisi karbon nol-bersih pada tahun 2050, dengan banyak bangunan yang sudah memiliki sertifikasi LEED (total 123 selama Expo, termasuk Platinum untuk Terra dan Gold untuk Alif). Desain cerdas yang terinspirasi tradisi menggunakan peneduh dan fitur air untuk mendinginkan ruang secara alami. Air dikonservasi melalui daur ulang dan penataan lanskap yang cerdas, sementara limbah dikelola secara efisien menggunakan tempat sampah pintar, dengan tujuan mengalihkan sebagian besar limbah dari tempat pembuangan akhir. Energi terbarukan memberi daya pada kota, yang dirancang untuk kemudahan berjalan kaki sebagai "kota 15 menit" dan menargetkan WELL Community Gold Standard untuk kesehatan dan kesejahteraan. Visi Jangka Panjang Expo untuk Dubai
Expo 2020 selalu dilihat sebagai investasi jangka panjang untuk masa depan Dubai, bukan hanya acara enam bulan. Expo City Dubai adalah realisasi dari visi tersebut – pusat permanen yang mendorong inovasi, keberlanjutan, pendidikan, dan budaya. Ini adalah bagian penting dari Dubai 2040 Urban Master Plan dan Agenda Ekonomi D33, membantu memperkuat posisi Dubai sebagai kota global teratas. Visi ini mencakup mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menarik bisnis teknologi dan talenta, memanfaatkan status zona bebasnya dan infrastruktur seperti Dubai Exhibition Centre. Ini berfungsi sebagai laboratorium hidup untuk pengembangan perkotaan berkelanjutan dan ide kota pintar. Menjadi tuan rumah Expo meningkatkan reputasi global Dubai, dan Expo City melanjutkan hal ini, menarik acara seperti COP28 dan memperkuat citra Dubai sebagai kota yang inovatif dan terhubung. Ini juga menjadi pusat budaya dan sosial yang dinamis bagi penduduk dan pengunjung. Mendesain untuk Massa: Menangani Arus Pengunjung yang Tinggi
Menangani kerumunan besar dengan aman dan nyaman adalah tantangan utama bagi tempat-tempat seperti DWTC dan Expo City. Ini membutuhkan desain cerdas yang berfokus pada pengelolaan arus pengunjung yang tinggi secara efektif. Bayangkan rambu-rambu yang jelas dan jalur lebar untuk navigasi yang mudah – seperti sistem grid yang digunakan di Expo City. Ruang harus fleksibel, seringkali menampilkan hall besar bebas kolom dan partisi yang dapat dipindahkan, dapat disesuaikan untuk ukuran acara apa pun. Titik masuk dan keluar yang efisien sangat penting, bersama dengan toilet, gerai makanan, dan area tempat duduk yang cukup yang tersebar di seluruh area. Teknologi juga membantu, dengan potensi pemantauan kerumunan secara real-time dan papan nama digital. Keselamatan adalah yang utama, dengan pintu keluar darurat yang memadai dan fitur aksesibilitas seperti ramp dan lift – ingat lift raksasa Alif?. Bahkan plaza dan taman di sekitarnya memainkan peran, membantu mengelola arus dan menyediakan area tunggu yang menyenangkan. Memberdayakan Dubai: Dampak Ekonomi dan Budaya
Dampak dari tempat-tempat masif ini terhadap Dubai, sejujurnya, sangat besar – baik secara ekonomi maupun budaya.
Mesin Ekonomi
Mari kita bicara angka. Pada tahun 2023 saja, acara-acara besar di DWTC menghasilkan output ekonomi total sebesar AED 18,3 miliar yang mencengangkan, menyumbang AED 10,53 miliar secara langsung ke PDB Dubai. Itu adalah kekuatan ekonomi yang serius. Acara-acara ini mendukung lebih dari 69.000 pekerjaan dan menghasilkan pendapatan rumah tangga yang signifikan. Pariwisata juga mendapat dorongan besar; hampir setengah dari peserta acara besar DWTC tahun 2023 adalah pengunjung internasional, yang membelanjakan jauh lebih banyak daripada peserta lokal. Pengeluaran ini berdampak ke hotel, maskapai penerbangan, toko, dan restoran. Tempat-tempat seperti DWTC adalah platform perdagangan vital, menghubungkan bisnis global di acara-acara seperti GITEX dan Gulfood. Selain itu, warisan Expo 2020 diproyeksikan akan menambah miliaran lagi bagi perekonomian selama beberapa dekade mendatang, menarik investasi dan talenta, terutama melalui zona bebas seperti DWTCA. Signifikansi Budaya
Di luar neraca keuangan, tempat-tempat ini membentuk identitas Dubai. Mereka memperkuat posisi global kota ini sebagai pusat pertukaran dan inovasi internasional. Sheikh Rashid Tower adalah simbol awal dari ambisi ini. Menyelenggarakan acara global memupuk pemahaman budaya dan menyediakan panggung untuk menampilkan warisan Emirat. Mereka menambah semarak kehidupan kota bagi penduduk, menawarkan segalanya mulai dari pameran dagang hingga konser. Expo City, dengan paviliun-paviliunnya yang dialihfungsikan, bertujuan untuk menjadi sumber pendidikan dan budaya yang berkelanjutan. Dan jangan lupa, struktur seperti DWTC Tower dan Al Wasl Plaza menjadi landmark ikonis, terjalin dalam tatanan budaya dan kaki langit Dubai. Tempat-tempat ini lebih dari sekadar bangunan; mereka adalah simbol kuat dari visi Dubai dan peran dinamisnya di panggung dunia.