Dunia kuliner Dubai adalah kaleidoskop rasa yang memukau, cerminan sejati peran kota ini sebagai persimpangan global. Meskipun masakan tradisional Emirat menawarkan kelezatan uniknya sendiri, sebagian besar lanskap kuliner sehari-hari diwarnai dengan semarak oleh hidangan dari Timur Tengah yang lebih luas, khususnya kawasan Levant . Cita rasa ini telah menyatu dalam kehidupan Dubai, dinikmati oleh penduduk lokal, ekspatriat, maupun pengunjung . Siap menjelajah lebih dari hidangan turis biasa? Yuk, kita bahas lima hidangan Timur Tengah yang sangat populer dan wajib banget kamu coba saat menjelajahi kuliner Timur Tengah yang ditawarkan Dubai: Shawarma, Manakish, Fattoush, Kousa Mahshi, dan Fatteh . Shawarma: Raja Jajanan Kaki Lima yang Tak Terbantahkan
Rasanya nggak lengkap kalau bicara soal hidangan populer Dubai tanpa menyebut Shawarma. Meskipun asal-usulnya bisa ditelusuri hingga ke kawasan Levant, kemungkinan berevolusi dari döner kebab Turki selama era Ottoman, Shawarma telah menjadi ikon yang tak terbantahkan dalam budaya makanan cepat saji kasual dan jajanan kaki lima di Dubai . Ini adalah hidangan pokok yang dinikmati semua kalangan, duta kuliner sejati yang diterima oleh populasi kota yang beragam . Jadi, apa sih yang bikin istimewa? Semuanya dimulai dari cara pembuatannya: irisan tipis daging yang sudah dimarinasi – saat ini paling sering ayam, tetapi juga domba, sapi, atau sapi muda – disusun dengan cermat pada tiang pemanggang vertikal yang besar . Tumpukan daging berbentuk kerucut ini berputar perlahan di depan sumber panas, memasak lapisan luar hingga matang sempurna . Saat matang, penjual dengan mahir mengiris tipis potongan daging yang juicy . Metode ini memastikan setiap potongan daging tetap juicy dan kaya rasa dari bumbu marinasinya, yang mungkin termasuk rempah-rempah seperti jintan, ketumbar, paprika, dan kunyit . Keajaibannya berlanjut pada cara penyajiannya. Biasanya, irisan daging diletakkan di dalam roti pita hangat atau roti pipih (khubz), lalu dipenuhi dengan berbagai isian lezat . Bayangkan saus bawang putih creamy (toum), tahini yang asam segar, acar yang renyah, tomat segar, bawang bombay, dan kadang-kadang beberapa potong kentang goreng diselipkan di dalamnya untuk menambah kenikmatan . Hasilnya adalah ledakan rasa gurih, seringkali dengan aroma bawang putih, dan tekstur yang beragam. Ketersediaannya yang luas – dari kios-kios pinggir jalan yang ramai hingga pujasera di mal – dikombinasikan dengan harganya yang terjangkau dan kelezatannya yang luar biasa, menjadikan Shawarma pilihan yang praktis dan memuaskan kapan saja, memperkokoh posisinya dalam kancah kuliner Dubai . Manakish: Kelezatan Roti Pipih Khas Timur Tengah
Seringkali disamakan dengan pizza, Manakish (atau Manakeesh) adalah harta karun lain dari Levant yang telah mengakar kuat di tanah kuliner UEA . Berasal dari negara-negara seperti Lebanon, Suriah, Palestina, dan Yordania, roti pipih yang lezat ini adalah pilihan utama untuk sarapan, camilan cepat, atau makanan ringan di seluruh Dubai . Dasarnya adalah adonan bundar sederhana, seringkali lebih tipis dari adonan pizza, yang berfungsi sebagai kanvas untuk berbagai topping lezat . Yang paling klasik dan bisa dibilang paling terkenal adalah Manakish Za'atar . Za'atar adalah campuran aromatik yang luar biasa dari thyme kering, sumac, biji wijen, dan rempah lainnya, dicampur dengan minyak zaitun hingga menjadi pasta yang dioleskan secara merata di atas adonan sebelum dipanggang . Ini menawarkan rasa earthy dan asam segar yang unik dan langsung dikenali . Tapi pilihannya nggak cuma itu! Keju (jibneh), seperti Akkawi atau Kashkaval, adalah pilihan lain yang sangat populer, menghasilkan hidangan gurih yang lumer (Manakish bi Jibneh) . Untuk yang lebih mengenyangkan, Lahm bi Ajin menggunakan daging domba cincang berbumbu, sering dicampur dengan tomat dan bawang bombay . Kamu mungkin juga menemukan versi dengan kishk (bulgur dan yogurt fermentasi) atau bayam . Dipanggang cepat dalam oven panas atau di atas saj tradisional (wajan cembung), Manakish sering disajikan terlipat atau terbuka, cocok disantap bersama daun mint segar, zaitun, tomat, dan mungkin sedikit labneh (yogurt saring) . Kamu akan menemukan toko roti Manakish dan toko khusus tersebar di seluruh Dubai, bukti pengaruh kuat Levant dan kecintaan kota ini pada roti pipih serbaguna ini . Fattoush: Salad Roti Levant yang Menyegarkan
Lagi cari yang segar, berwarna, dan kaya tekstur? Kenalan yuk sama Fattoush, salad roti khas Levant yang merupakan mezze (hidangan pembuka) andalan di restoran-restoran Timur Tengah di Dubai . Berasal dari wilayah yang sama dengan Manakish, Fattoush terkenal karena penggunaan cerdas roti pita (khubz) sisa atau yang sudah agak keras, mengubahnya menjadi bahan utama . Ciri khasnya adalah roti pita goreng atau panggang yang renyah ditaburkan di seluruh salad, memberikan sensasi renyah yang memuaskan . Saladnya sendiri adalah campuran sayuran segar dan herba yang dipotong kasar dan berwarna-warni . Bayangkan selada renyah, tomat juicy, timun segar, lobak yang sedikit pedas, paprika renyah, dan daun bawang . Daun mint segar dan peterseli dalam jumlah banyak sangat penting, menambahkan aroma segar dan wangi . Tapi yang benar-benar membuat Fattoush istimewa adalah sausnya yang segar. Bahan utamanya di sini adalah sumac, rempah berwarna merah tua dengan rasa asam lemon yang nikmat, dicampur dengan minyak zaitun, air lemon, bawang putih, garam, dan merica . Terkadang, sedikit tetesan molase delima menambahkan sentuhan rasa manis asam yang kompleks . Untuk menjaga kerenyahannya, roti renyah dicampurkan tepat di akhir, sesaat sebelum disajikan . Fattoush sangat populer di UEA, kesegarannya membuatnya sempurna untuk iklim hangat dan awal yang fantastis untuk hidangan Timur Tengah apa pun . Kousa Mahshi: Zukini Isi yang Menenangkan
Untuk mencicipi masakan rumahan Timur Tengah, nggak ada salahnya mencoba Kousa Mahshi, atau zukini isi . Makanan rumahan favorit ini dinikmati di seluruh kawasan, dari Levant hingga Mesir dan Teluk, dan memiliki tempat istimewa di banyak rumah tangga UEA . Meskipun jejaknya mungkin bisa ditelusuri hingga zaman Ottoman, hidangan ini mencerminkan tradisi kuliner bersama . Pembuatannya melibatkan proses melubangi zukini kecil dengan hati-hati, menciptakan wadah yang siap diisi dengan isian lezat . Isiannya, yang dikenal sebagai 'hashweh', biasanya terdiri dari campuran beras bulir pendek dan daging cincang (seringkali domba atau sapi) . Campuran ini dibumbui dengan rempah aromatik seperti kayu manis, paprika, atau campuran 7 bumbu klasik, bersama dengan herba segar seperti peterseli, adas sowa, atau mint . Bawang bombay dan tomat cincang halus seringkali ikut ditambahkan, menambah kelembapan dan rasa . Jangan khawatir kalau kamu vegetarian; versi tanpa daging yang lezat berfokus pada nasi, herba, dan terkadang kacang-kacangan . Setelah diisi, zukini disusun rapi dalam panci dan direbus perlahan dalam cairan berbumbu, biasanya saus berbahan dasar tomat yang diperkaya dengan bawang putih dan mungkin daun mint kering atau air lemon . Dimasak hingga empuk sempurna, Kousa Mahshi sering disajikan sederhana dengan yogurt dingin sebagai pendamping . Mencobanya di Dubai memberikan gambaran masakan rumahan yang menenangkan dan disukai di seluruh Timur Tengah . Fatteh: Lapisan Tekstur dan Rasa
Bersiaplah untuk hidangan yang penuh dengan lapisan dan kontras menarik: Fatteh . Dengan akar dari Levant dan Mesir, Fatteh sangat populer di Dubai, disukai karena perpaduan tekstur dan rasa gurihnya yang kompleks . Namanya sendiri berasal dari kata Arab untuk "remah-remah," mengisyaratkan lapisan dasarnya yang penting: potongan roti pita renyah, panggang, atau goreng . Hidangan serbaguna ini bisa menjadi apa saja mulai dari sarapan hingga hidangan utama, dengan cerdas memanfaatkan roti sisa kemarin . Membuat Fatteh melibatkan lapisan-lapisan yang berbeda . Setelah dasar roti renyah, ada lapisan tengah yang sangat bervariasi . Hummus Fatteh, yang menggunakan kacang Arab (chickpeas) hangat, mungkin adalah versi paling terkenal . Variasi lezat lainnya bisa berupa ayam empuk, domba gurih, atau terong goreng yang lembut . Yang menyatukan semuanya adalah saus kental yang asam segar, hampir selalu berbahan dasar yogurt dan sering dicampur dengan tahini, bawang putih, dan air lemon untuk hasil akhir yang creamy dan menyegarkan . Sentuhan terakhir datang dari taburannya: kacang pinus atau almond panggang untuk tekstur renyah, peterseli segar untuk warna, taburan paprika atau jintan untuk kehangatan rasa, dan mungkin sedikit minyak zaitun atau mentega cair yang berkilau . Terkadang, biji delima merah ruby menambahkan sentuhan manis seperti permata . Sering dinikmati selama Ramadan atau untuk perayaan khusus, Fatteh mudah ditemukan di restoran-restoran Levant di Dubai, menawarkan pengalaman yang benar-benar memuaskan di setiap suapan . Menjelajahi kelima hidangan ini memberikan jendela lezat ke dalam kancah kuliner Timur Tengah yang kaya dan beragam yang berkembang pesat di Dubai .