Selamat datang di Dubai! Metropolis yang memukau ini adalah keajaiban sejati, tempat di mana gedung pencakar langit futuristik menembus langit gurun, namun jantung warisan Islamnya yang kaya tetap berdenyut kuat . Ini adalah kota yang dengan mudah memadukan energi kosmopolitan dengan tradisi yang mengakar kuat . Tapi begini: untuk benar-benar menikmati kunjunganmu dan terhubung dengan budaya lokal, memahami dan menghormati adat istiadat setempat adalah kuncinya . Anggap saja ini sebagai paspormu untuk interaksi yang lebih lancar dan pengalaman yang lebih kaya. Panduan ini akan memandumu memahami hal-hal penting: cara berpakaian, berperilaku di tempat umum, menyapa orang dengan hormat, memahami aturan seputar alkohol, dan bersikap penuh perhatian selama bulan suci Ramadan . Aturan Emas: Menghargai Nilai-Nilai Lokal
Pada intinya, memahami budaya Dubai bermuara pada rasa hormat – hormat terhadap tradisi Islam, kesopanan, dan kesantunan . Menerapkan pola pikir ini tidak hanya membantumu menghindari pelanggaran yang tidak disengaja atau masalah hukum; ini benar-benar meningkatkan perjalananmu . Kamu akan menemukan bahwa menunjukkan perhatian akan menumbuhkan interaksi yang lebih hangat dan apresiasi yang lebih dalam terhadap cara hidup lokal . Meskipun Dubai dikenal dengan toleransi dan sikap ramahnya terhadap populasi dan pengunjung yang beragam, ada harapan yang jelas bahwa para tamu akan membalas rasa hormat ini terhadap budaya lokal dan nilai-nilai Islam . Mengurai Aturan Berpakaian: Apa yang Dikenakan dan di Mana
Memahami aturan berpakaian di Dubai mungkin tampak rumit, tetapi sebagian besar adalah tentang kesopanan di ruang publik . Mari kita bahas satu per satu. Panduan Umum: Kesopanan adalah Kunci
Prinsip utamanya? Usahakan untuk menutupi bahu dan lututmu saat berada di sebagian besar tempat umum – ini berlaku untuk pria dan wanita . Pikirkan pakaian yang ringan dan longgar; pakaian ini nyaman di cuaca panas dan selaras dengan ekspektasi budaya . Hindari pakaian yang terlalu terbuka, ketat, tipis, atau pakaian dengan gambar atau slogan yang berpotensi menyinggung . Berpakaian dengan sopan adalah cara sederhana untuk menunjukkan perhatian terhadap nilai-nilai lokal . Saran Khusus untuk Wanita
Bagi wanita, ini umumnya berarti menghindari atasan berpotongan rendah, pakaian yang memperlihatkan bagian tengah tubuh (perut), dan rok atau celana pendek yang sangat pendek (panjang selutut atau lebih panjang adalah pilihan yang lebih aman di tempat umum) . Selalu merupakan ide yang baik untuk membawa syal ringan atau pashmina . Kamu dapat dengan mudah menyampirkannya di bahu jika merasa membutuhkan sedikit penutup tambahan, atau menggunakannya untuk menutupi rambut jika berencana mengunjungi masjid . Legging umumnya boleh saja, tetapi seringkali lebih baik memadukannya dengan atasan atau tunik yang lebih panjang . Saran Khusus untuk Pria
Para pria, sebaiknya hindari mengenakan kemeja tanpa lengan atau kaus singlet di area publik seperti mal atau jalanan . Meskipun celana pendek umum dikenakan, disarankan untuk memilih yang panjangnya selutut, terutama jika kamu mengunjungi area yang lebih tradisional atau gedung pemerintahan . Kaus dan kemeja berkerah sangat boleh dikenakan . Aturan Berpakaian Sesuai Lokasi
Di mana kamu berada itu penting. Di ruang publik seperti mal, souk (pasar), dan di jalanan, patuhi panduan berpakaian sopan – bahu dan lutut tertutup . Di dalam lobi hotel dan restoran, meskipun tetap disarankan untuk berpakaian sopan, suasananya mungkin sedikit lebih santai, tetapi penutup badan pasti diperlukan di atas pakaian renang . Namun, di resor pribadi, kolam renang hotel, dan pantai yang ditunjuk, pakaian renang, termasuk bikini, sangat diperbolehkan . Ingatlah untuk menutupi diri dengan benar saat meninggalkan area kolam renang atau pantai untuk berjalan melewati hotel atau zona publik lainnya . Berjemur tanpa atasan (topless) adalah ilegal dan dilarang keras . Tempat-tempat keagamaan seperti masjid memiliki aturan berpakaian yang paling ketat: lengan panjang, celana panjang atau rok panjang diperlukan, dan wanita harus menutupi rambut mereka (syal sering disediakan untuk pengunjung) . Berperilaku di Tempat Umum: Tata Krama dan Interaksi
Cara kamu bersikap di depan umum sama pentingnya dengan cara kamu berpakaian di Dubai . Menunjukkan Kemesraan di Depan Umum (PDA)
Batasi menunjukkan kemesraan di depan umum seminimal mungkin. Meskipun Dubai relatif liberal, tindakan terang-terangan seperti berciuman atau berpelukan di depan umum sangat tidak dianjurkan dan dapat dianggap menyinggung atau bahkan menyebabkan masalah hukum berdasarkan undang-undang kesusilaan publik . Bergandengan tangan umumnya tidak masalah bagi pasangan suami istri, tetapi kebijaksanaan selalu dianjurkan . Perilaku Umum
Kesopanan sangat dihargai. Hindari perilaku yang berisik, mengganggu, atau agresif . Mengumpat atau menggunakan gerakan tangan yang menyinggung adalah pelanggaran serius dan dapat mengakibatkan denda atau bahkan hukuman penjara . Selalu pertahankan sikap tenang dan hormat dalam interaksimu . Sangat penting juga untuk menunjukkan rasa hormat kepada figur otoritas dan menghindari kritik apa pun terhadap Islam, pemerintah, atau keluarga penguasa, karena ini ilegal . Perhatikan waktu salat, terutama di dekat masjid . Etika Fotografi
Selalu, selalu minta izin sebelum mengambil foto orang, terutama wanita Emirat lokal dan keluarga mereka . Ini adalah masalah privasi dan rasa hormat . Ketahuilah bahwa memotret gedung pemerintah, situs militer, atau bandara mungkin dibatasi atau dilarang . Jika mengunjungi masjid, periksa apakah fotografi diizinkan dan ikuti aturan khusus apa pun . Salam dan Tata Krama Sosial: Menjalin Hubungan
Menjalin hubungan dengan orang seringkali dimulai dengan salam sederhana . Salam Verbal
Salam yang hangat dan banyak digunakan adalah "As-salaam Alaykum," yang berarti "Semoga kedamaian menyertaimu" . Menggunakannya menunjukkan rasa hormat dan keramahan . Jabat Tangan dan Kontak Fisik
Saat bertemu penduduk setempat, terutama yang berlawanan jenis, sopan untuk menunggu mereka memulai jabat tangan . Beberapa wanita Muslim mungkin memilih untuk tidak berjabat tangan dengan pria yang bukan kerabatnya, dan beberapa pria tradisional mungkin memilih untuk tidak berjabat tangan dengan wanita . Alternatif yang sopan adalah meletakkan tangan kananmu di atas dada . Jika kamu berjabat tangan, selalu gunakan tangan kananmu . Menggunakan Tanganmu
Tangan kanan memiliki makna penting dalam budaya Islam. Selalu gunakan tangan kananmu saat makan (terutama jika berbagi makanan), minum, memberikan barang kepada seseorang, atau memegang uang . Hindari mengarahkan telapak kaki atau sepatumu ke seseorang, karena ini dianggap tidak sopan . Menerima Keramahan
Orang Emirat dikenal karena keramahan mereka yang luar biasa . Jika kamu ditawari minuman atau makanan ringan, seperti kopi Arab tradisional (kahwa) atau kurma, sopan untuk menerimanya dengan ramah . Menolak terkadang bisa dianggap tidak sopan . Ketika kamu sudah cukup minum kopi, goyangkan cangkir kecil itu perlahan dari sisi ke sisi untuk menandakan bahwa kamu sudah selesai . Memahami Peraturan Alkohol: Tetap Mematuhi Hukum
Memahami aturan alkohol di Dubai memerlukan perhatian cermat, karena sangat berbeda dari banyak negara lain . Aturan Inti
Aturan dasarnya adalah konsumsi alkohol dibatasi hanya di tempat-tempat berlisensi – seperti hotel, klub, dan restoran – serta di kediaman pribadi . Bagi turis, ini umumnya berarti mengonsumsi alkohol hanya di dalam kamar hotelmu atau di bar dan restoran berlisensi . Usia Legal untuk Minum Alkohol
Kamu harus berusia 21 tahun atau lebih untuk membeli atau mengonsumsi alkohol secara legal di Dubai . Siapkan diri untuk menunjukkan identitas, karena pemeriksaan umum dilakukan di tempat-tempat berlisensi . Dilarang Keras
Minum alkohol di tempat umum dilarang keras secara hukum . Ini termasuk jalanan, taman, pantai umum (di luar area hotel berlisensi), mal, dan di dalam kendaraan . Sama seriusnya adalah mabuk di tempat umum; mabuk di depan umum dapat menyebabkan penangkapan, denda besar, dan berpotensi hukuman penjara . Membeli Alkohol (Turis)
Turis (non-Muslim, 21+) memiliki beberapa pilihan untuk membeli alkohol. Kamu dapat membeli dalam jumlah terbatas di toko Bebas Bea (Duty-Free) saat tiba di bandara Dubai (periksa batas yang berlaku saat ini) . Kamu juga dapat membeli alkohol dari toko ritel berlisensi seperti MMI atau African + Eastern dengan menunjukkan paspor aslimu . Meskipun beberapa sumber menyebutkan perlunya lisensi turis sementara dari toko-toko ini, sumber lain menyatakan bahwa itu tidak lagi diperlukan; sebaiknya konfirmasi langsung dengan pengecer . Ingat, alkohol apa pun yang dibeli hanya boleh dikonsumsi di akomodasi pribadimu (kamar hotel) . Toleransi Nol untuk Mengemudi dalam Keadaan Mabuk
Ini tidak bisa cukup ditekankan: UEA memiliki kebijakan toleransi nol mutlak untuk mengemudi dalam keadaan mabuk . Batas kadar alkohol dalam darah (BAC) yang legal adalah 0,0% . Bahkan jumlah alkohol terkecil yang terdeteksi saat mengemudi dapat mengakibatkan hukuman berat, termasuk denda besar, penjara, dan deportasi . Selalu gunakan taksi atau layanan berbagi tumpangan jika kamu telah mengonsumsi alkohol . Catatan tentang Sharjah
Ingatlah bahwa emirat tetangga, Sharjah, beroperasi di bawah aturan yang lebih ketat dan sepenuhnya 'kering' – penjualan dan konsumsi alkohol dilarang di sana . Menghormati Ramadan: Panduan untuk Pengunjung
Jika kunjunganmu bertepatan dengan Ramadan, bulan suci puasa bagi umat Islam, menunjukkan kepekaan ekstra itu penting . Memahami Ramadan
Ramadan adalah waktu suci ketika umat Islam berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam, fokus pada doa dan refleksi . Tanggalnya berubah setiap tahun berdasarkan kalender lunar. Etika Pengunjung Selama Jam Puasa
Aturan paling penting bagi pengunjung selama jam puasa (siang hari) adalah menahan diri dari makan, minum (bahkan air), merokok, dan mengunyah permen karet di semua area publik . Ini adalah tanda penghormatan bagi mereka yang sedang berpuasa . Pilihan Tempat Makan
Meskipun banyak kafe dan restoran lokal mungkin tutup atau beroperasi dengan jam terbatas pada siang hari, hotel menyediakan fasilitas untuk tamu yang tidak berpuasa . Kamu akan menemukan area makan khusus di dalam hotel tempat kamu bisa makan dan minum secara diam-diam . Mal seringkali memiliki pujasera yang buka tetapi ditutup tirai selama jam puasa. Suasana Umum
Perhatikan bahwa jam kerja mungkin berubah, dan laju kota mungkin terasa sedikit lebih lambat pada siang hari . Namun, malam hari menjadi hidup setelah matahari terbenam dengan Iftar (berbuka puasa) dan Suhoor (makan sahur). Nikmati suasana uniknya, tetapi ingatlah untuk tetap berperilaku hormat dan berpakaian sopan sepanjang bulan .